Tuesday, September 10, 2013

Kegiatan Kelompok Drawing

Pada tanggal 06 September 2013 kemarin, terbentuklah kelompok DRAWING yang berisikan 10 orang anggota. Kami dipersatukan oleh panitia osmatek 2013 menjadi sebuah kelompok yang ternyata sangat menyenangkan. Kegiatan yang kami lakukan pada hari itu tidak banyak karena pada saat itu kami memang baru saling mengenal satu sama lain. Dikarenakan pada saat itu ada tugas yang mengharuskan kita untuk meminjam jas almamater ke senior atau mahasiswa lama, para wanita dari kelompok drawing pun mencari pinjaman jas bersama sama, sedangkan anak laki lakinya sudah menyebar sendiri sendiri. Sayangnya hanya satu dari enam orang wanita yang berhasil mendapatkan jas almamater tersebut. Singkatnya setelah kami lelah mencari, daripada membuang waktu, kami pun memilih pulang dan mengerjakan tugas individu yang diberikan panitia.

Keesokan harinya kami berkumpul di kampus STTT untuk mengerjakan tugas yang bisa lebih cepat dan irit jika dikerjakan bersama sama, misalnya nametag, keranjang botol, dan tas baju. di kampus tidak hanyakami yang mengerjakan tugas bersama sama, tapi juga ada beberapa kelompok lain. Kami kumpul di kampus sejak pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore untuk menyelesaikan tugas tugas itu. Sejauh ini kami merasa enjoy antara satu sama lain. Dan pada hari itu juga kami mulai mengenal karakteristik masing masing orang. 
Aida yang feminin dalam menetapkan diri sesuai kondisi. kalau lucu ya ketawa, kalau mau ikut ngebanyol juga bisa, kalau diajak serius juga oke.
Nabila yang kalau ketawa paling membahana.
Une yang cerewet, berisik, tapi tangan terus bekerja.
Febi yang diam kalem dan penurut
Rafi yang cablak asal ceplas ceplos
dan Rofi yang kalau sekalinya berbicara sampai bisa membuat satu kelompok bahkan kelompok lainnya tertawa. 

Pada hari minggu, kita semua kumpul di rumah kost salah satu anggota kami, Une. Berhubung kami sangat membutuhkan internet dan di kost une menyediakan fasilitas internet, maka berdatanganlah kami ke kost-annya. disana bertambah lagi dua karakter baru yang kami kenal, yaitu wildan yang heppi forever cucok, dan wilda yang anteng dan ngomongnya cirebon banget!
disini, hari minggu ini, tugas kami satu persatu selesai. Hari minggu ini kami berkumpul di rumah kost une sampai pada pukul 9 malam. Waktu yang cukup 'lebay' untuk kerja kelompok hahaha. 

Keesokan harinya, kami harus datang ke kampus pada pukul setengah tujuh pagi, sedangkan rata-rata setiap anggota dari kelompok kami baru saja tidur pada pukul dua pagi. Hari itu dari kelompok kami ada satu orang yang datang terlambat, yaitu Rafi, ketua kelompok kami sendiri. Agak sedikit malu dan kesal, tapi rafi terlambat karena dia baru tidur pada pukul 4 pagi.

Setelah pemeriksaan tugas, kami digiring menuju aula. disana, kami akan melewati suatu upacara penerimaan mahasiswa baru secara sah oleh kepala rektor STTT. Upacara berlangsung dengan khidmat dan serius. Kami sangat kaget sekaligus senang saat tiba tiba dibagikan snack ringan untuk kami. Mungkin Allah sedang mendengar doa doa orang lapar saat itu hehehehe.'

Lalu kami diberikan wawasan sistem perkuliahan dari bagian manajemen STTT. di tengah pembicaraan, ada seorang kakek memberikan testimoni yang sangat bagus untuk STTT. kakek yang Satu itu terlihat sekali begitu bangga nya anakanya masuk Sekolah Tinggi Tekhnologi Tekstil ini. Tapi memang benar bahwa STTT merupakan sekolah tinggi yang sangat bagus, ini dapat kita lihat dari lulusannya yang hampir semua mahasiswanya mendapat pekerjaan sebelum wisuda. Ayo beri aplause untuk kampus kita 'plok plok plok 'yeee.

Wahhh waktu sholat dzuhur pun tiba kami pun bersiap berbaris dengan rapi untuk pergi ke mesjid untuk melaksanakan kewajiban bagi umat muslim. sesudah solat dzuhur ternyata kita sudah di tunggu untuk berbaris kembali, kami pun memakai sepatu dengan secepat yang kami bisa. setelah berbaris kembali kami menunggu sebentar kelompok lain yang belum selesai solat atau memakai sepatu. tanpa di duga-duga teman kami yang bernama wildan jatuh pingsan membuat semua orang khawatir dan bertanya -tanya ada apa dengannya? ternyata wildan tidak biasa berlama-lama di bawah sinar matahari bila terlalu lama dia akanpusing dan jatuh pingsan.

setelah kelompok yang lain sudah kumplit dan siap kami kembalike aula untuk makan siang, tetapi karena kami terlalu lambat memakai sepatu akhirnya kami makan di bawah pengawasan waktu selama 7 menit. kami makan dengan cepat secepat yang kami mampu. olehkarena itu besok kamibertekad untuk tidak berlama-lama lagi dalam hal memakai sepatu.

Pada sore harinya kami mengadakan sidang angkatan untuk memilih ketua angkatan 2013. Di sini tejadi persaingan yang sangat ketat hingga pada akhirnya ketua angkatan 2013 jatuh kepada Salman dengan menggunakkan pemelihan secara langsung saat itu juga. karena kami pulang terlambat dan belum melaksanakan solat ashar. setelah itu kami pergi kekosan Aida yang terletak di jalam awi bitung untuk membagitugas yang harus kami cari.

Kami pun di bagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama mencari bahan makanan apa saja yang harus di bawa untuk besok dan kelompok yang kedua mencari bahan-bahan untuk membuat panah dan mendali, sedangkan para lelaki mencari kayu bakar. setelah semuanya terkumpul dari mualai makanan hingga bahan untu mebuat barang yang haru di buat kita bagikan kesetiap anggota dan membuatnya di rumah masing-masing dan untuk tugas kelompok kami kerjakan dahulu di kosannya Aida. setelah semua selesai kami pun pulang.

Pada esok harinya kami berkumpul di depan kantor kejaksaan dan berangkat bersama menuju kampus. setelah pemeriksaan tugas selesai kami digiring kembali menuju aula.Acara yang pertama kami lakukan adalah seminar bersama motivator yang sangat memberi motivasi bagi kami semua di pagi hari yang cerah ini. acara ini berlangsung hingga waktu dzuhur tiba ddan kami  pun sudah bergegas untuk melaksanakan ibadah solat, setelah selesai solat kami bergegas memakai sepatu agar kesalahan kami yang kemarin tidak terulang kembali.

Setelah itu acara pun di lanjutkan lagi bersama Si kabayan Nyentrik yang tidak lain tidak bukan adalah bapak Tisna Sanjaya pada saat itu beliau menunjukan sisi lain dari kota bandung yang indah ini yaitu sampah. melihat dari sejarah yang terjadi dahulu bandung adalah kota yang sangat bersih dan asri sampai-sampai mendapat julukan Bandung kota kembang akan tetapi sekarang berubah menjadi kota sampah yang hampir di setiap pinggir jalan kota bandung kita dapat melihat sampah yang berserakan.
dengan melalukukan tindakan bapak Tisna Sanjaya membeli satu lahan bekas tumpukan sampah ia ubah menjadi suatu tepat yang begitu nyaman.

Setelah acara seminar tentang sampah di lanjutkan dengan pengenalan bidang akademik STTT yang menjelaskan lebih detail lagi tentang semua jurusan yang ada di STTT ini, mulai dari persyaratan atau kriteria untuk tiap diploma sampai tata cara Daftar ulang dan pengambilan cuti. tidak hanya teori saja kami pun melakukan simulasi tata cara daftar ulang. setelah acara selesai kami di beri pegarahan apa saja barang yang harus di bawa besok oleh kakak sofi mentor kami.

berikut foto-foto kegiatan yang sempat kami ambil.

















Sunday, September 8, 2013

PROFIL ANGGOTA KELOMPOK DRAWING

Kelompok kami terdiri dari sembilan orang yang berasal dari jurusan dan kota yang berbeda beda. Ada yang berasal dari Bandung, bogor, Purwakarta, dan Cibinong. Ada yang berasal dari jurusan Teknik tekstil, Kimia Tekstil, TBG, D3 dan D1. untuk lebih jelasnya kami akan memaparkan profil dari masing masing anggota kelompok kami.

Nama: Aida Fitriani Achmad
Nama Panggilan: Aida
TTL: 4 Maret 1995, Purwakarta
Asal Sekolah: SMAN 2 Purwakarta
Jurusan: Teknologi Bisnis Garmen
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: A
Email: Aida_Ftrni@yahoo.com
Facebook: Aida Fitriani
Twitter: @Aidaafitrip

Nama: Febi Septiyane
Nama Panggilan: Febi
TTL: Bandung, 03 September 1995
Asal Sekolah: SMAN 1 Soreang
Jurusan: Kimia Tekstil
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: B
Email: Febipointermultimedia@gmail.com
Facebook: Febi Septiyane
Twitter: @FebiSeptiyane1
Nama: Ibranesa Nissreyasa
Nama Panggilan: Une
TTL: Karanganyar, 08 Juni 1996
Asal Sekolah: SMAN 1 BOGOR
Jurusan: Teknologi Bisnis Garmen
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: B
Email: unemenel@gmail.com
Facebook: Ibranesa Nissreyasa
Twitter: @unemenel


Nama: Lizara Ulfah
Nama Panggilan: Liza
TTL: Bandung, 6 Juni 1995
Asal Sekolah: SMAN 6 Bandung
Jurusan: D3 TPL
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: O
Email: ulfahlizara@gmail.com
Facebook: Lizara Ulfah 
Twitter: @Lizaraulfah1
Nama: Nabila Safira Hadi 
Nama Panggilan: Nabila
TTL: Bekasi, 02 Juni 1995
Jurusan: Teknik Tekstil
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: A
Email: nabilasfrhda@yahoo.com
Facebook: nabilagila@yahoo.com
Twitter: @nabilsh

Nama: Rafi Hammam Rianto
Nama Panggilan: Rafi
TTL: Jakarta, 4 Januari 1997
Asal Sekolah: Sma Plus PGRI Cibinong 
Jurusan: Teknik Tekstil
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: O
Email: rafihammam2@gmail.com
Facebook: Rafi Hammam Rianto
Twitter: @rafihammam
Nama: Rofi Hafidz Auliana
Nama Panggilan: Rofi
TTL: Bandung, 26 Juli 1995
Asal Sekolah: SMAN 15 Bandung
Jurusan: Kimia Tekstil
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: A
Email: rofi654@yahoo.com
Facebook: Rofi Hafidzh 
Twitter: @rofi645
Nama: Wildan Fahmi Zakariya
Nama Panggilan: Wildan
TTL: Bandung, 16 September 1995
Asal Sekolah: SMKN 7 Bandung
Jurusan: Kimia Tekstil
Nama Kelompok: DRAWING
Agama: Islam
Golongan Darah: B
Email: wfahmiz95@yahoo.com
Facebook: -
Twitter: @wildanfahmi2

Saturday, September 7, 2013

DRAWING


Drawing merupakan proses yang termasuk dalam tekstil yaitu melakukan proses meluruskan dan mensejajarkan serat-serat serta meratakan sliver yang masih belum rata.sliver merupakan  serat-serat yang panjang berupa sumbu. Untuk meluruskan mensejajarkan dan meratakannya makan di perlukan mesin drawing.beberapa sliver tersebut dirangkap dan disuapkan ke mesin Drawing. Jumlah rangkapan biasanya antara 6-8 buah sliver. Pelurusan dan pensejajaran serat-serat dilakukan dengan jalan penarikan oleh pasangan-pasangan rol-rol penarik, dan hasilnya berupa sliver yang lebih rata. Pengerjaan ini dilakukan 2-3 kali (passages) pada mesin Drawing, tergantung pada mutu benang yang diinginkan. Jika mutu yang diinginkan lebih baik makan passagesnya pun akan lebih banyak.
Pada prinsipnya mesin drawing merupakan proses peregangan pada bahan yang berupa sliver sehingga bahan tersebut setelah mengalami proses drawing akan mengalami pengecilan bahan, pensejajaran atau pelurusan serat, perangkapan dan pencampuran bahan. Selain itu tekukan tekukan yang dialami serat karena proses carding akan kembali diluruskan pada proses ini.
Adapun  tujuan proses drawing secara umum adalah :
·     Meluruskan dan mensejajarkan serat-serat dalam sliver ke arah sumbu dari sliver
·     Memperbaiki kerataa berat per satuan panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya dengan jalan               perangkapan.
·     Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya
      Susunan Mesin Drawing
Mesin drawing terbagi tiga bagian utama yaitu :Bagian penyuapan, bagian peregangan dan bagian penampungan
Berikut nama-nama bagian dalam mesin drawing:
1.    Can carding/combing
2.    Sliver carding/combing
3.    Garpu pengantar
4.    Rol penyuap
5.    Sendok pengantar
6.    Traverse guide (pengantar sliver)
7.    Rol peregang bawah (beralur)
8.    Rol peregang atas (rubber cloth)
9.    Apron pembersih
10.  Sliver drawing
11.  Plat penekan sliver
12.  Terompet
13.  Clender rol (rol penggilas)
14.  Coiler
15.  Can drawing

Prinsip Kerja Mesin Drawing :

Karena berfungsi sebagai perangkapan dan pencampuran maka untuk bahan baku mesin drawing memerlukan beberapa buah Can (1) kurang lebih 6 yang berisi sliver hasil Carding atau Combing ditempatkan di bagian belakang mesin drawing, kemudian masing-masing sliver (2) dilalukan pada garpu pengantar sliver (3) terus melalui pasangan rol penyuap (4) dan sendok pengantar sliver (5), traverse (6) sliver yang dapat begerak sendiri ke kiri dan ke kanan. Selanjutnya semua sliver di suapkan barsama-sama kepada keempat pasangan rol-rol peregang (7,8) dimana terdapat apron pembersih (9) .karena kecepatan permukaan rol-rol peregang berturut-turut makin cepat, maka kapas tersebut akan mengalami penarikan dan peregangan yang biasanya berkisar 6 sampai 8 kali, sehingga sebagian besar serat-serat menjadi lurus dan sejajar ke arah sumbu sliver.
Karena adanya penarikan dan peregangan, maka sliver yang keluar dari rol depan akan berukuran kurang lebih seperti sliver yang disuapkan. Sliver drawing (10) yang keluar dari rol depan masing-masing berbentuk seperti pita yang berdampingan satu sama lain melalui pelat penampung (11) terus disatukan melalui terompet (12), rol penggilas (13), coiler (14) dan ditampung ke dalam can (15) yang berputar diatas turn table seperti halnya pada mesin carding.
Proses Pembuatan Benang :
Sebelum kapas diproses pada mesin blowing, terlebih dahulu kapas dikeluarkan dari gudang, kemudian kapas yang masih dalam keadaan terbungkus dan terikat, di bawa ke Bill Store untuk dibuka dan dilepaskan ikatannya agar kapas kembali ke dalam bentuk semula dan dibiarkan untuk diangin-anginkan selama ±24 jam. Kemudian kapas yang dibuat lap lalu dikerjakan pada mesin carding, lap akan mengalami pembersihan, pemisahan, penarikan dengan mesin pre drawing untuk dapat dibuat sliver, selanjutnya dikerjakan pada mesin yang lebih rata seratnya, dengan jalan 8 sliver dijadikan sliver ditarik diantara rol-rol.
Selanjutnya dikerjakan pada mesin lap former untuk dibuat lap  yaitu 8 sliver dimasukkan pada mesin ini. Dengan ditarik agar seratnya searah panjang dan pendek terpisah maka lap dikerjakan pada mesin lap pendek akan terkumpul menjadi kotoran, sedang serat panjang dibuat silver yang terdiri serat panjang saja. Serat silver yang dapat diproses kembali untuk dijadikan benang carded dengan nomor 15 dan 35 atau sebagai campuran untuk membuat benang-benang carded dengan No.30 S dan 40 S.
Sliver hasil combing selanjutnya dikerjakan pada mesin drawing untuk dibuat sliver yang baik karena sliver hasil combing merupakan bahan baku untuk pembuatan benang halus dan ini diproses pada mesin speed frame. Dengan sedikit ditarik dan dipilin akan menghasilkan sliver dengan ukuran lebih kecil yang disebut roving. Roving ini hasil dari mesin speed frame dibuat benang tunggal selanjutnya dapat diperdagangkan baik dalam bentuk cone (pada mesin cone winder) atau benang double mesin quick traverse, hant dan lain-lain.
Dengan demikian proses Drawing sangatlah penting dan harus ada dalam pembuatan benang agar mendapat benang yang maksimal sehingga hasilnya bagus.Karena dalam tekstil benang merupakan hal yang paling utama maka benang pun harus memiliki kualitas yang baik dengan membuatnya melalui proses yg benar.

           




Sejarah Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil

Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil di mulai sejak tahun 1922 dengan nama Textile Inrichting Bandoeng (TIB) . Di era pemerintahan Indonesia, tahun 1954 dikembangkan menjadi Akademi Textil (AKATEX) . Akatex mempunyai dua program studi, yaitu teknik tekstil dan kimia tekstil, kedua program studi tersebut diselesaikan selama tiga tahun setengah dan lulusannya mendapat gelar Bachelor Tekstil (Bk.Teks) .



Tahun 1964, Akatex di ubah menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Tekstil (PTIT) dengan program studi yang sama dan lulusannya mendapatkan gelar Sarjana Tekstil . Program studi PTIT diselesaikan selama lebih dari dua tahun setelah Akatex
Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian pada tahun 1966 di rubah lagi menjadi Institut Teknologi Tekstil (ITT) yang merupakan gabungan dari Akatex, PTIT, Balai Penelitian Tekstil (BaPT), dan Pilot Pemintalan.



Sejak tahun 1979, ITT dikembangkan menjadi dua lembaga, yaitu Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Industri Tekstil (BBT) dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) . Pembentukan STTT ini kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 274/SK/VI/1981 dan 0182/0/1981 tangal 6 Juni 1981. STTT menyelenggarakn pendidikan vokasi Program Diploma IV (dengan masa studi selama 4 tahun) dan Program Diploma I (dengan masa studi selama 1 tahun). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, lulusan Program Diploma IV memperoleh sebutan Sarjana Sains Terapan (S.S.T) sedangkan lulusan Program Diploma I memperoleh sebutan Ahli Pratama (AP) .



Sampai saat ini STTT adalah satu-satunya perguruan tinggi di bidang teknologi tekstil milik Pemerintah Indonesia